BLOG HANKOGAN

BLOG HANKOGAN

MODEL PEMBINAAN PROGRAM PKBM BERBASIS KEWIRA USAHAAN

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Direktorat pendidikan masyarakat menerapkan kerangka kerja aksara membangun peradaban dengan menerapkan lima miisi kerja Kementrian Pendidikan Nasional yaitu : ketersediaan, keterjangkauan, peningkatan kualitas, kesetaraan pendidikan yang mendiskriminatif, dan keterjaminan memperoleh layanan pendidikan program akasara membangun peradaban antara lain : Pendidikan keaksaraan, aksara kewirausahaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, peningkatan budaya baca masyarakat serta penguatan kelembagaan pendidikan masyarakat.
Dewasa ini memang kita sedang dihadapkan dengan berbagai masalah terutama permasalahan ekonomi, dan semakin meningkatnya jumlah pengangguran diberbagai daerah, sementara itu jumlah perusahaan dan industri yang membuka peluang sangat terbatas, menjadi hambatan bagi masyarakat untuk memperoleh pekerjaan guna untuk memenuhi kebutuhan.

Takdapat dipungkiri bahwa masyarakat secara menyeluruh semuanya menginginkan dan berusaha untuk mendapatkan dan mencari pekerjaan, padahal anatara lapangan pekerjaan dan jumlah pengangguran perbandingannya lebih banyak pengangguran, dan pada hakekat yang sesungguhnya seharusnya kita menciptakan lapangan pekerjaan dari pada mencari lapangan pekerjaan karena itu salah satu cara untuk mengurangi pengangguran.
1 Drs. Muhammad Nasri, Kewirausahaan Santri (Jakarta : PT.Citrayuda) 2004, h.27



Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) merupakan satuan pendidikan non formal sebagai tempat pembelajaran dan sumber informasi yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Munculnya suatu wadah yang mengayomi pendidikan dan ketrampilan seperti PKBM sangatlah dibutuhkan dan sangat menguntungkan bagi masyarakat, dan salah satunya dapat berwirausaha.
Apa itu kewirausahaan ? bila mendengar kata wirausaha atau wiraswasta, fikiran kita pasti langsung berfikir mengenai Dul Juni yang membuka warung bakso, mas Karso yang mempunyai bengkel motor, dan Wan Abud yang berdagang pakaian fiikran seperti itu tidak sepenuhnya salah, karena apa yang mereka lakukan adalah bentuk pelaksanaan dari kewirausahaan, tetapi sesungguhnya wirausaha memiliki pengertian kurang lebih mampu berusaha sendiri tanpa tergantung dengan orang lain dan tangguh dalam menghadapi cobaan. Dan orang yang melakukan wirausaha disebut wirausahawan.

Dan itu salah satu upaya PKBM dalam memberikan pendidikan dan menciptakan masyarakat untuk berwirausaha berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap juga kepribadian yang profesional.
2 Dra. Kusmini Adiputro, M.M, Kewirausahaan (Jakarta : Ghalia Indonesia) 2004. h.1

I.2.Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan
Pada umumnya masyarakat mempunyai suatu pemahaman bahwa orang yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri disebut pengusaha. Adapun lembaga atau badan yang melaksanakan kegiatan usaha disebut perusahaan. Pengertian tersebut secara umum dapat dikatakan benar dan cukup tepat. Namun demikian, pengertian usaha adalah kegiatan atau daya upaya agar yang dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau suatu badan dalam rangka memperoleh suatu yang berguna baik untuk kepentingan dirinya, pihak lain maupun lingkungannya3.
Adapun tujuan dan manfaat kewirausahaan itu sendiri bertujuan untuk meningktkan jumlah wirausaha yang berkualitas, mewujudkan kemampuan dan ketrampilan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, dan membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausaha dikalangan masyarakat4.
Sedangkan manfaat wirusahawan adalah berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuanyya, memberikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan perintah agama, menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran dan manfaat lainnya yaitu berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak foya-foya dan tidak boros, serta sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat5.
3 Dra. Devi Puspitasari, M.Pd, Kewirausahaan Merencanakan Usaha Kecil / Micro (Jakarta :
CV. Pandu Karya) 2007 h.15
4 Drs. Mardianto, Kewirausahaan (Surakarta : Ghalia Indonesia Printing) 2005, h.5.
5 h.6



Program kegiatan PKBM "Bumi Wiyata" Bumi Jawa yang berbasis kewirausahaan sudah diterapkan khususnya di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Darun Nasyi'in, karena santri yang sudah lulus mengikuti kursus menjahit dan pertukangan kayu di PKBM "Bumi Wiyata" sudah mampu rapih dan menguasai bidang tersebut
Para santri yang sudah mampu menguasai bidang pertukangan dan menjahit dialokasikan dan diberdayagunakan pada kegiatan ataupun pekerjaan yang sesuai bidang itu, contohnya mereka mendirikan konveksi guna untuk mengembangkan ilmu yang telah mereka dapatkan. Adapun pesanan yang mereka terima yaitu membuat seragam TK, membuat seragam ibu-ibu pengajian, dan membuat baju seragam MTs, selain itu mereka ikut serta dalam kegiatan pembangunan gedung madrasah, dan asrama santri.
Dari kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan ilmu yang telah mereka dapatkan di PKBM "Bumi Wiyata" dalam bidang kewirausahaan dan manfaatnya ialah untuk memperoleh pemasukan tanpa tergantung kepada orang lain, terlatih hidup mandiri. Adapun manfaat bagi masyarakat adalah masyarakat dapat memanfaatkan hasil dari adanya pendidikan yang ada di PKBM Bumi Wiyata dalam bidang kewirausahaan, contohnya masyarakat bisa memanfaatkan tenaga dari penjahitnya dan pertukangan tanpa harus mencari dengan susah payah.
Harapan kami khususnya dilingkungan PKBM yang berawal dari konveksi kecil akan menjadi sebuah perusahaan konveksi besar dan mempunyai tenaga ahli baik dalam bidang menjahit maupun pertukangan.





Visi :
Terwujudnya pelaksanaan program pendidikan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup yang berlandaskan Imtaq. Sehingga dapat tercipta pendidikan masyarakat yang lebih layak.

Misi :
1. Memotifasi dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan
2. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana
3. menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat
4. menggali dan mengembangkan potensi daerah untuk dijadikan program unggulan
5. Menterjemahkan program-program pemerintah dibidang pendidikan


BAB II
PROGRAM KEGIATAN PKBM BUMI WIYATA

Program-program kegiatan yang dilaksanakan di PKBM Bumi Wiyata yaitu sebagai berikut :
1. Paket C
2. Keaksaraan Fungsional
3. Kursus Menjahit
4. Kursus Pertukangan Kayu
5. KBU Jahit
6. TBM
7. TPQ (Madrasah Diniyah)
8. PAUD
9. TK

A. Program Paket C
- Program Pendidikan Kesetaraan Paket C yang dilaksanakan oleh PKBM Bumi Wiyata dan Pondok Pesantren Darun Nasyi’in Desa Bumi Jawa Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur merupakan Program Pendidikan yang Kurikulumnya bersumber pada Departemen Agama.
- Program ini diikuti oleh para santri yang bertempat di Pondok Pesantren Darun
Nasyi’in dan juga yang ada di luar lingkup Pondok Pesantren.

- program Kesetaraan Paket C ini sangat mendukung para santri khususnya yang
waktunya penuh di Pesantren dan tidak sempat belajar siang harinya secara
sempurna di Pendidikan Formal, Proses belajar mengajarnya (waktu belajarnya)
ditentukan oleh Tutor dan para peserta kapan waktu yang kosong dan tepat untuk
mereka belajar pagi, siang dan sore bahkan pada malam hari.
- Mengingat waktu yang sangat padat dengan kegiatan-kegiatan yang ada du Pondok
Pesantren, maka materi yang diajarkan mengutamakan pelajaran yang akan diujikan
pada ujian tingkat nasional.


B.Keaksaraan Fungsional
Program Keaksaraan Fungsional (KF) yang diadakan di PKBM Bumi Wiyata ini
kegiatannya dipadukan dengan kegiatan pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan di
Pondok Pesantren Darun Nasyi’in pada setiap hari Jum’at sore dan Minggu pada
pukul 14.00 WIB s/d 17.00 WIB. Sebelum pengajian para ibu-ibu dilaksanakan,
terlebih dahulu belajar baca tulis dan berhitung, (sesuai dengan pelajaran yang
di Keaksaraan Fungsional) setelah selesai Calistung baru dilanjutkan dengan
Pengajian hingga pukul 17.00 WIB dan diakhiri dengan shalat Ashar berjama’ah
khususnya pada hari Jum’at sore.
Untuk hari Minggu sore para Ibu-ibu difokuskan untuk belajar Calistung ditambah
dengan praktek keterampilan. Keterampilan yang sudah dipraktekkan untuk sementara
ini adalah keterampilan membuat aneka kue atau makanan ringan yang terbuat dari
singkong.


C.Kursus Menjahit Dan Kursus Pertukangan Kayu
Kegiatan Kursus Menjahit Dan Kursus Pertukangan Kayu dilaksanakan seminggu dua
kali. Kursus ini diikuti oleh anak-anak yang putus sekolah yang ada di lingkungan
Desa Bumi Jawa Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur, dan lebih
khusus lagi diikuti oleh para santri yang bertempat di Pondok Pesantren Darun
Nasyi’in.
Kursus Pertukangan Kayu dilaksanakan di PKBM Bumi Wiyata dan di lokasi Pondok
Pesantren Darun Nasyi’in, sedangkan Kursus Menjahit dilaksanakan di PKBM Bumi
Wiyata dan dilokasi Penjahit AAN, yang lokasinya kurang lebih 500 meter dari PKBM
Bumi Wiyata.
Dari beberapa orang yang telah lulus dari Kursus Menjahit ini yang dianggap sudah
mampu, rapi dan menguasai, mereka dikumpulkan dan diberi suatu pekerjaan menjahit
agar pelajaran dan ilmu yang selama ini mereka dapatkan dapat terus berkembang,
sehingga akan lebih berguna dan bermanfaat bagi lingkungan khususnya dan bagi
dirinya sendiri. Begitu juga untuk Kursus Pertukangan Kayu, Peserta yang sudah
mulai menguasai hanya baru beberapa orang, walaupun masih sedikit mereka tetap
diupayakan untuk dikerjakan, sementara ini hasil karyayang mereka sudah dapatkan
dilihat, meskipun baru untuk kalangan sendiri, seperti membuat asrama tempat
tinggal santri Pondok Pesantren Darun Nasyi’in dari mulai memasang batu bata,
memasang kusen, reng genteng dan lain-lain.
Mereka juda sudah melakukan praktek membuat peralatan-peralatan yang diantaranya
almari baju santri, meja, kursi untuk belajar dan lain-lain.
Untuk mengontrol hasil kerja mereka, kami dari PKBM Bumi Wiyata dan Pondok
Pesantren Darun Nasyi’in telah menyiapkan 2 orang tukang yang sudah profesional,
yang selalu siap menjawab dan memberikan arahan dan petunjuk bagi para tukang
baru yang mengalami kesulitan.

D.Kelompok Belajar Usaha(KBU) Menjahit
Kelompok Belajar Usaha (KBU) menjahit ini diawali dengan belajar kursus menjahit
yang diadakan di PKBM Bumi Wiyata Desa Bumi Jawa Kecamatan Batanghari Nuban
Kabupaten Lampung Timur.
Bagi para peserta kursus menjahit yang dinilai sudah benar-benar mampu di dalam
menjahit. PKBM Bumi Wiyata dan Pondok Pesantren Darun Nasyi’in menyediakan suatu
tempat untuk menyalurkan bakat-bakat mereka, dan mereka diarahkan untuk bergabung
menjadi anggota di Kelompok Belajar Usaha (KBU) Menjahit. Dari beberapa orang
yang telah lulus kursus dan mau bergabung di KBU menjahit dan ada juga yang
memilih bekerja di tempat lain dengan alasan mencari pengalaman baru.
Bagi mereka yang mau bergabung di KBU Menjahit mereka akan diberikan suatu
pekerjaan dan upah yang sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya.
Adapun KBU menjahit yang ada di Pondok Pesantren Darun Nasyi’in dan PKBM Bumi
Wiyata dilengkapi dengan Mesin Jahit 6 buah, Mesin Obras 1 Buah dan di tempatkan
pada ruang yang berukuran 3 x 3 M2. untuk sementara KBU mejahit ini mengajarkan
pembuatan baju seragam sekolah dari tingkat SD s/d SLTA.
Keberadaan KBU mejahit yang ada di Pondok Pesantren Darun Nasyi’in ini sangat
membantu para santri yang bertempat tinggal di Pondok Pesantren, disamping mereka
bisa sekolah, mereka juga bisa mengaji dan sekaligus bisa mencari tambahan biaya
dari bekerja menjahit tersebut, bahkan diantara mereka ada yang bisa menghidupi
dirinya sendiri dari hasil menjahit tersebut (cukup untuk memenuhi keperluan
sehari-hari di Pondok Pesantren dan tidak mengandalkan kiriman dari orang tua.
Mereka yang demikian merupakan mayoritas yang berlatar belakang ekonomi orang
tuanya berada jauh di bawah standar apalagi didukung tempat tinggal yang sangat
jauh dari Pondok Pesantren Darun Nasyi’in, sehingga para santri jarang pulang dan
secara otomatis harus berusaha hidup mandiri.
Oleh karena itu kursus menjahit untuk sementara menjadi program unggulan di PKBM
Bumi Wiyata dan Pondok Pesantren Darun Nasyi’in.

E.Taman Bacaan Masyarakat (TBM) / Perpustakaan
Taman Bacaan Masyarakat yang ada di PKBM Bumi Wiyata dan Pondok Pesantren Darun
Nasyi’in diberi nama TBM CERDAS. Keberadaan TBM ini sangat dibutuhkan oleh
masyarakat yang berada disekitar lingkungan khususnya yang ada di lingkungan PKBM
Bumi Wiyata dan Pondok Pesantren Darun Nasyi’in baik itu dibidang kegiatan maupun
pendidikan.
TBM CERDAS dibuka 3 x setiap minggu yaitu pada hari senin, rabu, dan sabtu.
Dimana para peminjam buku di TBM CERDAS terdiri dari :
1. Para Santri Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Darun Nasyi’in
2. Para orang tua / wali santri pada TK/PAUD
3. Masyarakat sekitar
4. Para Ibu-ibu pengajian di Pondok Pesantren Darun Nasyi’in


Buku-buku yang tersedia atau yang ada di TBM CERDAS terdiri dari yaitu :
a. Buku-buku pelajaran paket C
b. Buku-buku Agama
c. Buku-buku cerita umum
d. Buku-buku kegiatan keterampilan.
Untuk melakukan penambahan buku-buku baru, sementara ini menggunakan dana dari
iuran para peminjam atau pengurus TBM.
Taman Bacaan Masyarakat yang ada di PKBM Bumi Wiyata dan Pondok Pesantren Darun
Nasyi’in memiliki 1 buah ruangan yang berukuran 3,5 x 3,5 m2.

F.Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyah Darun Nasyi’in
Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang ada di PKBM Bumi Wiyata dan di Pondok
Pesantren Darun Nasyi’in memiliki satu kelompok atau 1 kelas dengan jumlah anak
didik 25 orang dan diasuh oleh 2 orang ustadz.
Kegiatan belajar TPQ dilaksanakan 6 hari dalam satu minggu dan waktu belajar
dilakukan pada sore hari mulai dari pukul 15.00 s/d 17.30 WIB.
TPQ ini adalah bagian dari Madrasah Diniyah Darun Nasyi’in dimana TPQ merupakan
kelas yang paling awal dalam madrasah ini yang dekenal dengan sebuah kelas SP
(Kelas Sekolah Persiapan).
Anak-anak yang masuk didalam kelas ini mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak
sampai dengan SD kelas 1. anak-anak tersebut dipersiapkan dan diperkenalkan
dengan pelajaran-pelajaran dasar yang akan diajarkan pada Madrasah Diniyah Darun
Nasyi’in, selama 1 tahun (2 semester), setelah itu mereka kemudian baru dapat
memasuki kelas 1 Madrasah Diniyah Darun Nasyi’in.

Madrasah Diniyah Darun Nasyi’in
Madrasah Diniyah Darun Nasyi’in merupakan salah satu pendidikan yang ada dan
dikelola oleh Pondok Pesantren Darun Nasyi’in dan PKBM Bumi Wiyata. Madrasah ini
terdiri dari 6 kelas yaitu dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. para santri yang
telah selesai mengikuti kelas SP mereka baru bisa masuk dikelas 1 pada madrasah
tersebut.
Madrasah Diniyah ini dapat ditempuh selama 6 tahun, tapi apabila kalau mulai
dari kelas SP berarti menjadi 7 tahun. Selain itu mata pelajaran yang diajarkan
pada Madrasah Diniyah Darun Nasyi’in diantaranya meliputi :
1. Fiqih
2. Bahasa Arab
3. Sejarah Kebudayaan Islam (Tarikh)
4. Al-Qur’an
5. Al-Hadits
6. Aqidah Akhlak
7. Kitab Kuning
8. Khot
9. Seni Baca Al-Qur’an

Tanaga Pengajar
Tenaga mengajar yang ada di Madrasah Diniyah Darun Nasyi’in merupakan ustadz dan ustadzah yang mayoritas Alumni dari Pondok Pesantren dan Pengurus Tinggi dari Jawa Timur, Jawa Barat dan Lampung.
Kegiatan belajar mengajar pada Madrasah Diniyah Darun Nasyi’in dilaksanakan 6 x setiap minggu kecuali pada hari Jum’at libur. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan pada sore hari mulai dari pukul 14.30 s/d 17.30 WIB. Untuk lebih jelasnya kami lampirkan daftar nama Ustadz dan Ustadzahnya dan jadwal pelajaan.

G.Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di PKBM Bumi Wiyata diberi nama PAUD AL
WARDAH. Al Wardah berasal dari bahasa Arab yang berarti Bunga ”Mawar”.
PAUD ini didirikan pada tahun 2006 oleh Bapak Drs. KUSNANDAR selaku Ketua PKBM
Bumi Wiyata yang bertempat di PKBM Bumi Wiyata atau Pondok Pesantren Darun
Nasyi’in.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini diharapkan dapat menjadi tempat yang sangat
menyenangkan, menyejukkan dan menjadi tempat yang indah bagi anak-anak PAUD yang
ada di lingkungan sekitar khususnya di PKBM Bumi Wiyata.
Kegiatan pembelajaran pada PAUD Al Wardah dilaksanakan 3 x dalam satu minggu
yaitu pada hari senin, rabu dan sabtu, dimana waktu pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan pada waktu pagi hari mulai dari pukul 08.00 s/d 10.00 WIB.
Tenaga pengajar pada PAUD Al Wardah terdiri dari 3 orang pengajar yang memiliki
latar belakang pendidikan yang berbeda, ada yang dari pendidikan umum dan ada
juga dari Pondok Pesantren. Kegiatan mata pelajaran yang diterapkan pada PAUD Al
Wardah merupakan perpaduan antara Pendidikan Umum dan Agama. Dengan harapan PAUD
Al Wardah ini dapat memperkenalkan dunia anak dengan nuansa Keagamaan.



H.Taman Kanak-kanak (TK)
Pada PKBM Bumi Wiyata dan Pondok Pesantren Darun Nasyi’in terdapat Taman Kank-kanak yang diberi nama Taman Kanak-kanak Ma’arif 9. kegiatan pembelajaran TK Ma’arif 9 dilaksanakan 6 x dalam satu minggu yaitu pada hari Senin s/d hari Sabtu dan pada hari Minggu libur serta dilaksanakan pada waktu pagi hari mulai pukul 07.30 s/d 10.00 WIB. Tanaga pengajar pada TK Ma’arif 9 terdiri dari 5 orang pengajar.
TK Ma’arif 9 merupakan lanjutan dari pendidikan PAUD Al Wardah. Dimana mereka yang telah selesai dari Pendidikan PAUD dan umurnya mencukupi, mereka akan melanjutkan pendidikannya di TK Ma’arif 9.
Adapun batasan umur yang telah ditentukan untuk dapat masuk PAUD yaitu umur 3 s/d 5 tahun sedangkan pada TK yaitu umur 5 s/d 6 tahun dengan adanya pembatasan tersebut diharapkan dapat memperkecil perebutan anak didik antara PAUD dan TK.



BAB III
KESIMPULAN

Kewirausahaan yang diterapkan dalam PKBM bumi wiyata dapat dijadikan sebagai pendidikan dan pengetahuan bagi masyarakat dalam menciptakan lapangan pekerjaan serta mengurangi pengangguran didalam masyarakat sekitar, serta dapat dijadikan suatu wadah atau badan penunjang ketrampilan dan mewujudkan keingintahuan masyarakat baik dalam bidang pendidikan maupun kewirausahaan.


Penulis,

Dwi Astuti, A.Md.




BIODATA PENYUSUN MODEL




Nama : Dwi Astuti, A.Md.
Tempat Tanggal Lahir : Bumi Jawa, 27 Juli 1985
Pekerjaan : Wakil Ketua PKBM "BUMI WIYATA"
Desa Bumi Jawa Kecamatan Batanghari Nuban
Kabupaten Lampung Timur

Read More..